Wednesday, April 17, 2013

Benjamin A. Oklen - Monitoring Corruption : Evidence from a Field Experiment in Indonesia

Bersumber dari Paper ini, maka bisa dilihat mengenai tingkat korupsi di Indonesia di pemerintahan tingkat bawah. Terutama di tingkat kecamatan ke bawah yang mendapat program pengembangan pembangunan kecamatan.

Pada program ini ditemukan beberapa titik rawan untuk terjadi kecurangan atau korupsi, diantaranya :


  1. Pengeluaran yang dilaporkan
  2. Kuantitas bahan baku / material
  3. Gaji dan jam kerja
  4. Harga (harga material dan jasa transportasi)
  5. Pengeluaran yang salah/dilebihkan dari nyatanya


Paper ini mengkaji dengan 3 tahapan yaitu


  1. audit tahap I [top-down]
  2. audit tahap II [top-down]
  3. eksperimen yang melibatkan sample dari masyarakat [bottom-up] dengan cara memberikan undangan pada tamu undangan dan meminta pendapat mereka mengenai kegiatan pembangunan yang sedang berlangsung

Hasil Temuan


Top-down monitoring : Dengan adanya pengawasan dari atas tingkat pengeluaran proyek yang 'dibesarkan' atau tidak sesuai dengan aslinya menurun dari angka 27,7% ke tingkat 19,2%. Dari hasil ini ditemukan pula bahwa penyebab banyak terjadinya korupsi adalah rendahnya tingkat penegakan hukum, solusi untuk permasalahan ini adalah memberikan penegakan hukum yang tegas dan menambahkan pelaporan hasil audit kepada masyarakat untuk 'mengamcam' elektabilitas pemerintahan pada pemilu berikutnya.

Bottom-up monitoring : dari mengundang dan melibatkan masyarakat untuk mengawasi program pembangunan hanya mengurangi penyimpangan di bidang jam kerja dan gaji pegawai,namun untuk di material dan lainnya tetap tidak berdampak secara signifikan

No comments:

Post a Comment